Selasa, 18 Oktober 2016

Brembo Menjelaskan Kenapa Rem Di MotoGP Berbeda Beda


Modifikasi Otomotif - Brembo berikan keterangan kenapa motor balap MotoGP saat ini memakai cakram berdiameter semakin besar, dari 320 mm di musim lantas jadi 340 mm. Terkecuali daya cengkeram yang lebih kuat, hal semacam ini untuk tingkatkan suhu kerja ideal cakram. 

Lorenzo Bortolozzo, Brembo MotoGP Customer Manager menyampaikan, style berkendara beberapa pembalap waktu deselerasi (mengerem) begitu bermacam. Ada yang menghimpit penuh lalu melepas berangsur-angsur (modulasi), atau menarik sedikit lalu melepas seutuhnya. 

Contoh pebalap yang mendekati tikungan baru menarik tuas rem sedikit serta lalu melepas seutuhnya yaitu Cal Crutchlow. Sedang yang lakukan cara modulasi adalah Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, serta Marc Marquez. 

“Bahkan ada yang mengerjakannya waktu dekat tikungan, menarik tuas rem dengan kuat, serta melepasnya saat itu juga seperti Dani Pedrosa serta Jorge Lorenzo (late braking). Semua mempunyai tujuan supaya dapat lewat tikungan dengan cepat, ” kata Bortolozo. 

Dengan cakram yang semakin besar, kata Bortolozo, torsi desakan semakin lebih besar serta pada akhirnya tak sangat mungkin lagi style pengereman modulasi. Sebab cakram 340 mm lebih menggigit dari pada 320 mm. 

Karenanya, Bortolozzo menilainya pada intinya tak ada cara yang paling pas menangani tikungan. Untuk Brembo sebagai produsen rem berkinerja tinggi, sebagai perhatian yaitu masalah pendinginan rem serta suhu kerja ideal. 

“Sehingga mereka mesti mulai beralih cara dengan pengereman awal serta melepas perlahan-lahan sampai mulai berakselerasi kembali. Sebab bila lewat cara agresif jadi mereka dapat terjatuh, seperti yang kerap berlangsung terlebih dulu, ” ucapnya. 

Suhu 
Tentang suhu kerja ideal, setiap tim miliki cara mendinginkan rem lewat cara paling baik yang mereka dapat. Contoh yang paling tampak yakni dengan design fender yang didesain supaya hawa bisa menghadap segera ke cakram rem. 

“Saat ini Brembo tawarkan cakram memiliki bahan karbon dengan koefisien gesek maksimal untuk suhu 93 sampai 427 derajat celcius, ” tuturnya. 

Tetapi bila bicara masalah suhu, cuaca semasing trek tidak sama, yang nanti juga punya pengaruh pada pendinginan cakram. Sebab walau cakram panas, hawa dingin bisa dengan gampang melepas panas. Demikian halnya demikian sebaliknya. 

“Cuaca semasing trek tidak sama, Philips Island begitu dingin, beberapa teknisi tim mesti membungkus cakram supaya suhunya ada diatas 93 derajat sebelumnya balapan. Langkah yang sama harus dikerjakan di Assen atau Le Mans, ” tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.